Pernyataan dari politisi senior Partai Gerindra, sufmi dasco sindir psi mendadak menyita perhatian publik saat ia menyinggung soal “perubahan logo menjadi kancil” dalam sebuah forum resmi. Banyak pihak mengaitkan ucapan itu sebagai sindiran terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru saja mengganti logo partainya dari tangan ke simbol gajah. Namun, Dasco segera memberikan klarifikasi bahwa ucapannya tidak ditujukan secara spesifik kepada PSI, meski tetap menuai berbagai spekulasi politik dari banyak pihak.
Fenomena semacam ini sering terjadi menjelang kontestasi politik besar seperti pemilu atau kongres partai. Publik pun menjadi lebih peka terhadap setiap gestur maupun pernyataan para tokoh politik nasional, termasuk ketika isu perubahan logo partai dijadikan bahan kelakar atau analogi dalam forum-forum resmi. Apakah ini murni candaan atau ada maksud tersirat? Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang konteks ucapan Sufmi Dasco, respon dari PSI, hingga makna simbol politik yang berubah dalam lanskap komunikasi partai.
Klarifikasi Dasco soal Ucapan Logo Kancil
Dalam Kongres Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) pada Juli 2025 lalu, Sufmi Dasco sempat menyampaikan pernyataan yang dinilai sejumlah pihak sebagai menyindir PSI. Ia mengatakan, “Perubahan logo partai itu penting. Misalnya, dari macan menjadi kancil, dari kuda jadi kuda nil…” Kalimat itu sontak membuat suasana forum menjadi riuh, dan sebagian audiens langsung mengaitkannya dengan perubahan logo PSI yang cukup baru diumumkan.
Namun dalam klarifikasi kepada media, Dasco menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menyindir PSI secara spesifik. “Saya hanya memberikan contoh tentang dinamika branding partai, tidak merujuk kepada siapa pun,” ujarnya. Menurut Dasco, perubahan logo adalah hal wajar dalam strategi partai dan tidak seharusnya dibaca secara personal oleh pihak manapun.
Meski begitu, narasi sufmi dasco sindir psi telanjur menyebar di berbagai media sosial dan kanal berita daring. Bahkan tagar #KancilRamai kembali mencuat di X (Twitter) dan menjadi trending topic selama lebih dari 12 jam.
Reaksi PSI dan Penjelasan tentang Logo Baru
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sendiri pada bulan Juli 2025 memperkenalkan logo barunya berupa gambar gajah berwarna merah. Perubahan ini disebut sebagai bagian dari transformasi politik dan upaya memperluas basis konstituen yang lebih matang, inklusif, dan visioner. Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, menyatakan bahwa gajah dipilih karena melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan daya ingat yang baik.
Terkait ucapan Sufmi Dasco, beberapa kader PSI menyampaikan bahwa mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Salah satu juru bicara partai bahkan menganggap pernyataan Dasco sebagai “bumbu demokrasi” yang sehat. “Kami tidak merasa tersindir. Jika memang ada maksud seperti itu, kami anggap sebagai dinamika komunikasi politik saja,” katanya dalam wawancara di stasiun televisi nasional.
Namun tetap saja, diskusi seputar sufmi dasco sindir psi tidak terelakkan. Banyak pengamat politik menilai bahwa sindiran-sindiran semacam itu adalah strategi untuk mengukur respons publik sekaligus menaikkan eksistensi tokoh di tengah situasi politik yang cair.
Makna Simbol dan Branding dalam Politik
Di dunia politik modern, logo atau simbol partai bukan hanya sekadar gambar. Ia merepresentasikan nilai, visi, bahkan sejarah dari organisasi tersebut. Ketika simbol berubah, maka interpretasi publik terhadap identitas partai juga ikut berubah. Itulah mengapa banyak pihak begitu responsif terhadap perubahan logo PSI menjadi gajah.
Dalam konteks ini, komentar Dasco mengenai “logo kancil” bisa jadi dibaca sebagai simbol kelincahan, kecerdikan, atau bahkan satir terhadap perubahan strategi politik. Dalam komunikasi politik, permainan metafora seperti itu kerap digunakan untuk menyampaikan kritik atau pandangan secara tidak langsung.
Sejumlah pakar komunikasi menyebutkan bahwa pernyataan Dasco, meski diklaim tidak menyindir siapa pun, tetap memiliki dampak simbolik. Apalagi jika disampaikan dalam forum terbuka dan terekam media. Dalam konteks Indonesia yang memiliki budaya tinggi dalam membaca pesan tersirat, efek pernyataan semacam ini bisa berlipat ganda.
Konteks Gekrafs dan Panggung Politik 2025
Kongres Gekrafs 2025 menjadi salah satu ajang penting bagi para tokoh politik dan pelaku industri kreatif untuk saling bertukar gagasan. Kehadiran Dasco di forum ini tentu bukan kebetulan semata. Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ia tengah berada di pusaran politik penting menjelang pemilu serentak yang akan datang.
Ucapan soal logo kancil menjadi menarik karena disampaikan di tengah forum yang penuh audiens muda dan kreatif. Ini seolah menjadi sinyal bahwa Dasco, dan mungkin juga Gerindra, tengah menyasar pemilih dari kalangan Gen Z dan milenial dengan strategi komunikasi yang lebih ringan dan penuh humor.
Dengan narasi sufmi dasco sindir psi yang viral, muncul dugaan bahwa pernyataan itu merupakan strategi untuk menarik perhatian media dan publik. Dalam politik, viralitas adalah mata uang baru yang penting dalam membangun narasi.
Pernyataan Sufmi Dasco tentang perubahan logo menjadi kancil memang menuai pro dan kontra. Meski ia sudah menyatakan tidak menyindir PSI, publik tetap mengaitkan ucapannya dengan perubahan logo partai tersebut. Dalam dunia politik yang penuh nuansa dan simbol, setiap kata bisa mengandung makna strategis.
Apa pun niat sebenarnya, yang jelas, komunikasi politik di era digital menuntut ketepatan dalam memilih diksi. Dan di sisi lain, publik juga semakin kritis dan tak mudah menerima klarifikasi mentah-mentah. Momen ini menjadi pengingat bahwa branding partai dan pesan politik harus disampaikan dengan kehati-hatian.
FAQ
Q: Apakah benar Sufmi Dasco menyindir PSI?
A: Dasco sudah memberikan klarifikasi bahwa ia tidak menyindir PSI, melainkan sekadar memberi contoh.
Q: Mengapa logo PSI menjadi gajah?
A: Gajah melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan ingatan kuat, sesuai arah baru PSI.
Q: Apa maksud ucapan soal logo kancil?
A: Kalimat tersebut muncul dalam forum Gekrafs sebagai contoh soal perubahan simbol partai.
Q: Apa pentingnya simbol partai dalam politik?
A: Simbol mencerminkan visi, nilai, dan citra partai di mata publik.
Q: Apakah publik mempercayai klarifikasi Dasco?
A: Sebagian percaya, sebagian menilai tetap ada unsur sindiran terselubung.